JKT48 – Rider
pertama kamu
tak terlihat di tempat ini
ku jadi khawatir
ku ingat kembali senyumanmu itu
yang lebih cerah dari siapapun
aku dengar kamu pindah
ke suatu kota yang sangat jauh
kuingin di saat-saat terakhir
bisa ucapkan selamat tinggal
dirimu mengendarai motor di tengah sang angin
kemanakah kau hendak menuju pergi
apakah langit disana cerah
I miss you, yes!
aku tidak lupa kepada dirimu
di kamar yang tak ada siapapun
sambil duduk di bangku
dirimu terus mendengarkan lagu yang kunyanyikan
yes!
aku tidak lupa pertemuan itu
walaupun itu bulan Desember
tapi terasa seperti terjadinya baru kemarin
waktu berlalu dengan cepat
meski tak bertemu
tak larut dalam kesedihan
aku kan bernyanyi
kau yang tinggal disuatu tempat pun pasti
akan mengharapkan hal yang sama
dan sekarang kau pun sambil berkata, “Maaf ya datang terlambat”
mungkin akan muncul dengan tiba-tiba
di bangku yang biasanya itu
disudut dalam hatiku ini menghentikan motor
kau pasti sedang memperhatikan diriku
meski dibasahi rintik hujan
remember you!
pada saat aku sedang putus asa
aku melihat mimpi-mimpi yang
telah kamu tinggalkan
panggillah aku dengan suara
yang lebih keras lagi
you!
pada saat aku sedang putus asa
kututup mata mengingat lagi sosok dirimu
sedang bertepuk tangan kepadaku
adalah teman yg abadi
I miss you, yes!
aku tidak lupa kepada dirimu
di kamar yang tak ada siapapun
sambil duduk di bangku
dirimu terus mendengarkan lagu yang kunyanyikan
yes!
aku tidak lupa pertemuan itu
walaupun itu bulan Desember
tapi terasa seperti terjadinya baru kemarin
waktu berlalu dengan cepat
tak terlihat di tempat ini
ku jadi khawatir
ku ingat kembali senyumanmu itu
yang lebih cerah dari siapapun
aku dengar kamu pindah
ke suatu kota yang sangat jauh
kuingin di saat-saat terakhir
bisa ucapkan selamat tinggal
dirimu mengendarai motor di tengah sang angin
kemanakah kau hendak menuju pergi
apakah langit disana cerah
I miss you, yes!
aku tidak lupa kepada dirimu
di kamar yang tak ada siapapun
sambil duduk di bangku
dirimu terus mendengarkan lagu yang kunyanyikan
yes!
aku tidak lupa pertemuan itu
walaupun itu bulan Desember
tapi terasa seperti terjadinya baru kemarin
waktu berlalu dengan cepat
meski tak bertemu
tak larut dalam kesedihan
aku kan bernyanyi
kau yang tinggal disuatu tempat pun pasti
akan mengharapkan hal yang sama
dan sekarang kau pun sambil berkata, “Maaf ya datang terlambat”
mungkin akan muncul dengan tiba-tiba
di bangku yang biasanya itu
disudut dalam hatiku ini menghentikan motor
kau pasti sedang memperhatikan diriku
meski dibasahi rintik hujan
remember you!
pada saat aku sedang putus asa
aku melihat mimpi-mimpi yang
telah kamu tinggalkan
panggillah aku dengan suara
yang lebih keras lagi
you!
pada saat aku sedang putus asa
kututup mata mengingat lagi sosok dirimu
sedang bertepuk tangan kepadaku
adalah teman yg abadi
I miss you, yes!
aku tidak lupa kepada dirimu
di kamar yang tak ada siapapun
sambil duduk di bangku
dirimu terus mendengarkan lagu yang kunyanyikan
yes!
aku tidak lupa pertemuan itu
walaupun itu bulan Desember
tapi terasa seperti terjadinya baru kemarin
waktu berlalu dengan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar