Total Tayangan Halaman

Jumat, 07 Februari 2014

Kebahagiaan Untuk Kinal pt.1


Pagi ini aku bangun gak seperti hari biasanya. Mataku terbuka tanpa aku mendengar suara Alarm Handphoneku yang sebelumnya ga pernah absen untuk membangunkanku setiap pagi dan aku pun melihat Handphoneku yang masih tergeletak disamping bantal. Dengan cepat kusingkapkan selimutku dan segera melipatnya dengan rapi dan aku pun segera beranjak kekamar mandi. selesai mandi akupun segera mengenakan seragam putih abu-abu dan akupun berangkat ke sekolah baruku.
Sesampai disekolah aku mendengar suara bel menandakan belajar akan segera dimulai dan akupun berlari menuju arah ke kelasku. yaa seperti biasa karena aku anak baru jadi guruku pun menyuruh memperkenalkan diriku dihadapan teman-teman sekelasku. "Haii teman-teman namaku Jessica Veranda biasa dipanggil Ve, aku pindahan dari Sma N 6, semoga kalian bisa jadi teman baik aku, mohon bantuannya ya?" Ujarku sambil berdiri didepan kelas. dan Serentak teman sekelasku berteriak "Iyaa, sama-sama". guruku pun mempersilakan aku duduk, duduk sebangku disebelah cewek yang aku lihat dia keliatan Jutek. saat aku duduk akupun mengajak kenalan cewek jutek itu "Haii, aku Ve, kamu siapa?"tanyaku. dan diapun dengan nada tinggi menjawab "aku Kinal". seketika mukaku pun berubah menjadi sinis.
*Seminggu Kemudian* Saat aku sedang makan dikantin sekolah aku udah kaya orang gila, ngomel sendirian ga jelas sambil aku masukkan sepotong roti dalem mulutku. "aaa.. nyebeli, kenapa sih aku nau sekelompok sama dia, dasar cewek Jutek ga berperi kemanusiaan" teriakku. "Eh.. kalo gak malu sekelompok sama aku ya udah, Hari ini aku mau kamu tidur dirumahku, aku tunggu sepulang sekolah langsung kerumahku" teriak Kinal. serentak aku pun kaget saat aku menoleh ke belakang eksperesi mukaku pun berubah jadi senyum ga jelas dan ngerasa ga enak sama si jutek itu. Kinal pun pergi meninggalkan aku sendiri dikantin. 
Bel sekolah pun berbunyi menandakan pelajaran telah selesai dan sekarang waktunya pulang, dengan berat hati aku masih takut, ga ikhlas deh harus sekelompok sama ini anak apalagi ditambah aku harus tidur dirumahnya bisa-bisa aku dijutekin semaleman, dimarah-marahin ga jelas, dan aku bakalan bete bangeet harus ngeliat mukanya, Fikirku. Dari sekolah sampai dirumahnya kami sama sekali gak ngobrol, mala sedieman, bete banget kan. Kinal pun mengajak aku Belajar didalam kamarnya, gak terasa jam hari sudah malam jam pun menunjukkan pukul 21.00 WIB, aku dan kinalpun menyudahi belajar. Saat kami ingin tidur aku mendengar suara mobil dan seketika ada yang mengetuk pintu dan memanggil nama kinal, fikirku itu pasti ibunya kinal. Kinal pun langsung berdiri dari tempat tidur dan membukakan pintu. 
Saat kami berdua sedang dikamar tiba-tiba ibunya kinalpun masuk kekamar dan akupun langsung menyapa "Haai tante, aku Ve teman sekelas Kinal", teriakku. ibunya pun tersenyum dan memanggil kinal "kinal udah tidur, ini mama beliin kamu baju, kamu pasti suka". Kinapun mengambil baju itu dan langsung menaruhnya dibawa kasur tempat kami tidur, aku melihat ada banyak sekali tumpukan kado dibawah kasur itu. "nal kenapa bajunya kamu taruh disitu, kenapa gak didalem lemari aja, kan lebih enak" tanyaku. Kinalpun memandang wajahku dengan penuh kemarahan, matanya tiba-tiba melotot dan wajahnyapun memerah "emang apa peduli kamu sih? terserah aku mau aku taru dimana kek, kamu uga jangan ikut campur deh ini urusan aku" jawabnya. akupun kaget langsung meninggalkan kinal dikamar dan akupun menghampiri ibunya kinal yang kelihatan sedih duduk didepan Tv. "tante kenapa? kenapa tante diam aja? tante liat kan itu semua kado pemberian tante tapi kenapa coba ditaru dibawa kasur gitu, kinal juga kenapa sih ga menghargain banget hadiah pemberian dari tante?" teriakku sambil marah dan bingung. "Tante juga bingung, mungkin Kinal masih marah sama tante karna papanya sudah meninggal" Ujarnya.
*** FLASHBACK***
Dulu Papanya kinal itu seorang pengacara terkenal, dia meninggal karna ditembak mati didepan rumah kinal, saat itu ayahnya sedang keluar rumah membukakan pintu karna terdengar dari luar ada yang mengetuk pintu. saat papanya membukakan pintu saat itulah papanya tertembak, dan sampai sekarang belum ada yang tau siapa penembak tersebut.
***
Seketika akupun teringat akan masa lalu aku dulu, kedua orang tuaku dulu pernah ditabrak lari oleh seseorang dan akupun tidak tau siapa, karna dulu aku masi SD, jadi belum mengerti. Kejadiaan itu adalah kejadian yang gak bakalan pernah bisa aku lupain, waktu itu dipemakaman orangtuaku aku menangis dan berteriak memanggil nama mereka, saat itu juga ada sesosok lelaki yang mungkin seumuran dengan ayahku, dia mengajak aku ngobrol dan bilang kalau dia akan membantu mencari tau siapa yang telah menabrak kedua orangtuaku. selama masa pencarian itu aku pun dikontrakan rumah, dibelikan pakaian, dan setiap hari aku dikasih uang untuk makan dan keperluan lainnya. Beberapa bulan kemudian lelaki itu tidak pernah lagi kelihatan, biasanya dia sering menengok aku dirumah, tapi sekarang gak pernah sama sekali. Sore harinya ketika pulang sekolah saat aku menonton TV di Tv itu dihebohkan denga pemberitaan seorang pengacara terkenal meninggal, seontak aku pun kaget dan menangis. aku mencari rumah pengacara itu, dan akupun hanya terdiam didepan rumah pengacara itu tanpa berani masuk, disana aku melihar sesosok anak perempuan seumuran aku dia menangis memanggil pengacara itu dengan sebutan Papa, airmata akupun tiba-tiba menetes dipipi karena melihat kejadian itu, dan saat itulah aku muli brjanji didalam hatiku kalau aku bakalan menjaga dan melindungi keluarga pengacara itu.
***
Saat ini pelukanku ke tantepun aku lepaskan dan aku langsung kekamar dan memarahi Kinal dan menjelaskan bahwa semua ini bukan slah mamanya ini adalah Takdir, toh mamanya juga gak mungkin menginginkan kejadian itu terjadi, kalau saja mamanya tau ada orang yang mau menembak papanya mamanya pasti menolongnya. Serentak kinal pun menangis dan memberontak akupun berusaha untuk menenangkannya dan memeluknya, dan kamipun terlelap tertidur seakan malam ini adalah malam yang melelahkan buat kami. 


Pagi haripun kami terbangun, dan berusaha melupakan apa yang terjadi semalam, aku melihat Kinal dia merasa baikkan, saat kami sarapan pagi Kinal terlihat senang dan dia juga gak Jutek lagi sama mamanya. Saat kami disekolah pun Kinal sering mengajak aku ngobrol dan sesekali dia merangkul aku. disekolah pas lagi makan dikantin aku juga mengajari kinal tersenyum "Kinal...Kinal...Kinal.. coba dengerin aku yaa 1,2,3, iiih senyuum, sekali lagi yaaah iiih...Senyum, ayo coba" teriakku sambil mengajarinya. Kinal pun mengikuti gerakan yang aku ajarkan dia mulai ketawa-tawa sendiri, aku melihatnya aja pengen ketawa sekaligus terharu melihatnya, seketika airmata dipipiku pun menetes dan aku menyembunyikannya saat aku berpura-pura memeluknya dan cepat-cepat menghapus airmata yang menetes.  
    #continued

Copas from MeyVitaSari.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar